Kala itu bocah asal Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) memanjat tiang bendera.
Hal tersebut ia lakukan saat upacara HUT RI ke-73 di Pantai Motaain.
Joni yang masih duduk di kelas 1 SMP memanjat tiang bendera setelah melihat tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
Ia memanjat tiang bendara tanpa menggunakan sepatu dan tanpa bantuan alat apapun. Aksi nekat Jono tersebut direkam oleh warga dan viral di media sosial.
Di upacara tersebut, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan kemudian meminta Joni untuk naik ke atas podium.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose kala itu.
Bertemu Jokowi hingga nonton Asian Games 2018
Yohanes Ande Kala alias Joni, siswa SMP asal Desa Silawan, Nusa Tenggara Timur, yang melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera, akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Pantauan kompas.com, Joni hadir di Istana Negara, Senin (30/8/2018) siang
Setelah aksi heroiknya viral di media sosial, Joni dan kedua orangtuanya diundang Presiden Jokoi di acara acara silaturahmi Presiden dengan para teladan nasional, pasukan pengibar bendera pusaka, dan gita bahana nasional, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8/2018
Sebelum bertemu Jokowi, Joni diajak menonton pembukaan Asian Games di Gelora Bung Karno.
Saat bertemu Joni, Jokowi mengajak siswa SMP kelas 1 itu pergi ke Dufan dan Taman Mini. Joni sendiri mengaku belum pernah mengunjungi kedua tempat itu.
"Ya sudah nanti urusannya pak Mensesneg," kata Jokowi
Selain liburan ke Dufan dan Taman Mini, Joni juga mendapat hadiah sepeda dari Jokowi. Kepala Negara juga berjanji merenovasi rumah Joni di NTT.
Dikenang hingga sekarang
Tiga tahun berlalu. Ternyata aksi Joni masih terus dikenang. Saat ini Joni telah duduk di bangku kelas X di SMAN 1 Atambua, Kota Atambua, Belu.
Menjelang perayaan HUT ke-76 RI, Joni mendapatkan bingkisan kemerdekaan dari Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif.
Bingkisan itu diserahkan langsung oleh Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh di kediaman Joni di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Jumat (13/8/2021).
Saleh menyebutkan, pemberian bingkisan kemerdekaan ini merupakan bentuk apresiasi dari Kapolda NTT kepada Joni.
Saleh mengatakan, berkat keberanian Joni, Bendera Merah Putih dapat berkibar gagah di perbatasan Indonesia-Timor Leste pada 17 Agustus 2018.
"Berkat aksi heroiknya tersebut, sehingga dalam rangka HUT ke-76 RI ini, Bapak Kapolda NTT melalui kami, memberikan bingkisan sebagai bentuk apresiasi Beliau untuk adik kita, Joni," kata Saleh kepada sejumlah wartawan, Sabtu (14/8/2021).
Usai menerima bingkisan, Joni menyampaikan terima kasih kepada Kapolda NTT atas bingkisan tersebut.
Yohanes Ande Kala alias Joni Kala, bocah yang pernah viral memanjat tiang bendera pada tahun 2018.
Kepada Kapolres, Joni berjanji untuk belajar dengan tekun untuk meraih cita-cita.
"Joni janji akan terus semangat, bantu Mama di rumah. Rajin belajar supaya tamat nanti bisa ikut tes dan menjadi tentara seperti cita-cita saya dan harapan dari Almarhum Bapak saya," kata Joni.
Dikutip dari Pos-Kupang.com, Joni mengaku sejak kecil bercita-cita menjadi tentara.
Kini ia bertumbuh dewasa dan bertekad agar cita-citanya terwujud. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Joni selalu menjaga kesehatan, berdoa dan rutin berolahraga, lari sore, push upa, sit up dan restok.
"Cita-cita saya jadi tentara. Saya selalu jaga kesehatan dengan berolahraga. Lari sore, push up, sit up dan restok", katanya, Kamis (13/8/2021).
Saat ini, Joni tinggal bersama ibunya. Sementara sang ayah sudah meninggal 14 September 2020.
Joni dan keluarganya tinggal di di RT 12/RW 05, Dusun Halimuti, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Mereka tinggal disitu sejak tahun 2004, setelah pindah dari salah satu dusun yang ada di Desa Silawan. Letak rumah Joni persis di pinggir jalan utama Atambua-Motaain.
Joni juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah membangun rumah untuknya. Ia mengaku selalu merawat rumah itu dengan baik.
"Terima kasih bapak Presiden telah membangun rumah buat Joni. Saat ini saya sudah tinggal di rumahnya. Saya selalu merawat rumah ini", pungkasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor : Abba Gabrillin)
Advertisement